Andong merupakan salah satu angkutan transportasi di Yogyakarta. Andong
merupakan kendaraan transportasi yang memanfaatkan tenaga binatang
berupa kuda. Andong pada dasarnya mirip dengan kereta-kereta yang
dipakai para bangsawan pada masa lalu ataupun keluarga kerajaan, tengok
saj museum kereta di Museum Kereta di Yogyakarta di Jl. Rotowijayan namun bentuk andong lebih sederhana tapi secara konstruksi hampir sama.
Andong dibeberapa tempat disebut delman,
bendi, ataupun sado. Di Yogyakarta dahulu merupakan satu kebanggaan
tersendiri jika mempunyai kendaraan ini, karena ini sebagai penanda
satus sosialnya yankni sebagai bangsawan atau priyayi atau kerabat
keraton. Hal ini terjadi pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono
VII, waktu itu rakyat kecil tidak diperkenankan untuk menggunakan
kendaraan tersebut. Namun pada masa Sultan Hamengku Buwono VIII barulah
kendaraan ini boleh digunakan oleh masyarakat umum meskipun masih di
terbatas bagi masyarakat berada yakni kalangan pengusaha dan pedagang
saja.
Andong saat ini dapat anda nikmati tanpa harus memandang status sosialnya, dan dapat anda temui di beberapa tempat mangkalnya, yang terbanyak adalah di sepanjang malioboroataupun sekitar Pasar Beringharjo
dan juga Alun alun utara Yogyakarta. Di empat kabupaten di Daerah
Istimewa Ygyakarta ini pun dapat anda jumpai namun tidak terlalu banyak.
Dari jenisnya andong inipun saat ini dibedakan menjadi 2 jenis yakni
andong wisata dan andong non wisata. Bentuk dan ukuran serta fungsi
sebenarnya sama saja hanya saja untuk andong wisata lebih bersih dan
kusirnya menggunakan pakain jawa yang berupa surjan lurik, blangkon,
dan celana panjang hitam. Jumlah andong wisata ini tidak terlalu banyak
hanya sekitar 100 unit dan hanya di kota Yogyakarta saja.
Secara pasti tarif yang dikenakan tidak ada hanya berdasarkan kesepakatan saat akan
naik, namun untuk rute malioboro, keraton kasultanan yogyakarta,
tamansari kemudian melewati pojok benteng kulon ke arah utara dan
berakhir kembali di Malioboro tarif yang yang dibayar kurang lebih Rp.
25.000,- hingga Rp. 50.000,-. Keberadaan andong tersebut sangat cocok
untuk mendukung ke-khas-an kota yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata,
karena menikmati kendaraan ini tidak dapat anda jumpai di daerah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar