Senin, 10 Maret 2014

Berjalan-jalan Naik Andong di Yogyakarta

Andong merupakan salah satu angkutan transportasi di Yogyakarta. Andong merupakan kendaraan transportasi yang memanfaatkan tenaga binatang berupa kuda. Andong pada dasarnya mirip dengan kereta-kereta yang dipakai para bangsawan pada masa lalu ataupun keluarga kerajaan, tengok saj museum kereta di Museum Kereta di Yogyakarta di Jl. Rotowijayan namun bentuk andong lebih sederhana tapi secara konstruksi hampir sama.
Andong dibeberapa tempat disebut delman, bendi, ataupun sado. Di Yogyakarta dahulu merupakan satu kebanggaan tersendiri jika mempunyai kendaraan ini, karena ini sebagai penanda satus sosialnya yankni sebagai bangsawan atau priyayi atau kerabat keraton. Hal ini terjadi pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VII, waktu itu rakyat kecil tidak diperkenankan untuk menggunakan kendaraan tersebut. Namun pada masa Sultan Hamengku Buwono VIII barulah kendaraan ini boleh digunakan oleh masyarakat umum meskipun masih di terbatas bagi masyarakat berada yakni kalangan pengusaha dan pedagang saja.

Andong saat ini dapat anda nikmati tanpa harus memandang status sosialnya, dan dapat anda temui di beberapa tempat mangkalnya, yang terbanyak adalah di sepanjang malioboroataupun sekitar Pasar Beringharjo dan juga Alun alun utara Yogyakarta. Di empat kabupaten di Daerah Istimewa Ygyakarta ini pun dapat anda jumpai namun tidak terlalu banyak. Dari jenisnya andong inipun saat ini dibedakan menjadi 2 jenis yakni andong wisata dan andong non wisata. Bentuk dan ukuran serta fungsi sebenarnya sama saja hanya saja untuk andong wisata lebih bersih dan kusirnya  menggunakan pakain jawa yang berupa surjan lurik, blangkon, dan celana panjang hitam. Jumlah andong wisata ini tidak terlalu banyak hanya sekitar 100 unit dan hanya di kota Yogyakarta saja.
Secara pasti tarif yang dikenakan tidak ada hanya berdasarkan kesepakatan saat akan naik, namun untuk rute malioboro, keraton kasultanan yogyakarta, tamansari kemudian melewati pojok benteng kulon ke arah utara dan berakhir kembali di Malioboro tarif yang yang dibayar kurang lebih Rp. 25.000,- hingga Rp. 50.000,-. Keberadaan andong tersebut sangat cocok untuk mendukung ke-khas-an kota yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata, karena menikmati kendaraan ini tidak dapat anda jumpai di daerah lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar